Pada tahun 2002, Houston melakukan wawancara dengan Diane Sawyer untuk mempromosikan album terbarunya. Wawancara tersebut merupakan rating tertinggi televisi dalam sejarah.
Houston berbicara berbagai macam topik termasuk penggunaan narkoba dan pernikahannya. Saat ditanya mengenai rumor penggunaan obat-obatan, ia menjawab, "Pertama-tama, mari kita luruskan satu hal. Crack murah. Saya membuat terlalu banyak uang untuk pernah mengkonsumsi crack," ucapnya ketika itu.
Namun Whitney mengakui jika dirinya mengkonsumsi zat lain. Kemudian pada 2009, pelantun tembang 'I Look To You' itu pernah membeberkan jika dirinya memang pecandu kokain. Setelah membintangi film 'The Bodyguard', Whitney seperti orang yang kehilangan kendali.
Penyanyi kelahiran 9 Agustus 1963 itu kemudian masuk rehabilitasi atas kemauannya sendiri pada pertengahan 2011 lalu. Ia mengaku sudah lelah dengan kecanduannya pada alkohol dan obat-obatan terlarang.
Selain itu, Whitney diketahui seorang pecandu berat rokok. Ia sempat divonis penyakit kelainan dalam paru-parunya atau disebut Emfisema.
Menurut sumber yang dilansir tabloid National Enquirer, dokter telah memberikan peringatan keras agar Whitney segera berhenti merokok. Bahkan dokter menyatakan jika tak bisa berhenti ia akan meninggal.
"Para dokter telah memperingatinya mengenai penyakit Emfisema dan dia bisa mati secara mengenaskan karena penyakitnya itu," ujar seorang sumber.
Emfisema adalah kerusakan dari dinding alveolar paru-paru, yaitu tempat oksigen ditukar dengan senyawa karbon dioksida. Penyakit ini juga mengurangi elastisitas dari paru-paru itu sendiri.
Penyakit yang diderita pelantun 'I Will Always Love You' itu pun mendapat perhatian bagi putri tercintanya, Bobbi Kristina.
Whitney Houston meninggal dunia pada usia 48 tahun di Hotel Beverly Hilton, Amerika Serikat pada Sabtu (11/2/2012) waktu setempat. Hingga kini belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab meninggalnya.
(ich/ich)